This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Pengikut

Rabu, 29 Februari 2012

Meninggalkan Sholat

Setiap Umat Islam pasti tahu dan memahami bahwa shalat merupakan salah satu bentuk ibadah maqhdah yang sangat penting. Shalat juga merupakan perintah Allah yang menempati posisi utama. Karena itulah, kalau perintah-perintah yang lainnya, seperti zakat, puasa, haji disampaikan pada Rasulullah saw melalui perantara Malaikat jibril, tetapi perintah shalat disampaikan Allah  langsung kepada Rasulullah, ketika melakukan Isra dan Mi'raj.
        Perintah shalat jelas dan tegas dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 43 yang artinya : "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku"
       Namun dalam realitanya kendati shalat merupakan ibadah yang sangat penting, masih banyak orang-orang Islam yang tidak mau dan belum tergerak untuk menegakkan shalat. Bahkan tidak sedikit diantara orang yang tidak shalat itu, kalau diingatkan untuk melakukan shalat, malah melecehkan orang yang mengajak dengan berbagai perkataan yang kadang-kadang memanaskan telinga orang yang mendengarkan, seperti kata-kata 'ah sok alim, orang shalat belum tentu masuk surga', lalu kalau orang yang mau shalat mulai melangkah mereka melontarkan kata-kata 'titip salam sama malaikat, ya', dan banyak kata-kata lain yang sangat tidak etis.
       Mengapa ? Sebenarnyakita mesti kasihan terhadap orang-orang yang tidak mau menjalankan shalat. Sebab, berbagai konsekkuensi sudah menghadang didepan mata meraka, bukan hanya hukuman akhirat, didunia pun mereka mendapatkan hukuman langsung. Nabi Musa As, pernah menanyakan pada Malaikat Jibril berilah ancaman hukuman yang akan diterima oleh orang-orang yang tidak shalat ini. Bertanya Musa pada Malaikat Jibril, adakah dosa yang lebih besar dari dosa perempuan yang berzina ? "Ada " jawab Malaikat jibril. "Dosa apakah itu , " desak Musa. "Dosa orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja dan tanpa menyesal. orang itu lebih besar dosanya daripada seribu kali berzina" jelas Jibril. Mendengar jawaban Malaikat Jibril, Nabi Musa tercenung. Nabi Musa menyadari bahwa orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja dan tanpa penyesalan sama saja dengan menganggap bahwa shalat itu tidak wajib buat dirinya. Berarti orang itu menganggap remeh perintah Tuhan. Padahal dalam al-Qur'an berkali-kali perintah shalat ini disampaikan. Begitu juga dalam berbagai hadist banyak disampaikan tentang ibadah yang satu ini.
       lalu apap konsekuensi yang bakal diterima bagi orang-orang yang meninggalkan shalat. Dalam Fiqh Islam, H. Sulaiman Rasyid menempatkan orang yang meninggalkan shalat itu, sama halnya dengan telah mendustakan Allah dan rasul-Nya. Sulaiman rasyid berpendapat orang yang tidak shalat, sama halnya melecehkan agama, dan menganggap bahwa orang itu sudah menyangkal perintah Allah yang sangat utama.. Orang yang meninggalkan shalat, lanjut Sulaiman Rasyid, wajib (harus) dihukum mati, seperti halnya orang-orang yang murtad. Kalaupun orang tersebut sudah meninggal dunia, maka bagi orang tersebut tidak dimandikan, tidak disembahyangkan, dan tidak dikuburkan diperkuburan orang Islam. 
       Sabda Nabi Muhammad saw "ritual yang membedakan kami dengan meraka adalah shalat, maka barang siapa yang meninggalkannya, sungguh dia telah kafir" (HR. Ahmad dari Buraidah). Pada hadis lain, Rasulullah mengatakan, "Janganlah meninggalkan shalat dengan sengaja, siapa saja yang meninggalkandengan sengaja maka dia telah keluar dari agama (Islam)". (HR. At-Tabrani dan Muhammad bin Nashir).
       Muhammad Abdul Malik Az-Zaqhabi dalam buku Malang Nian Orang Yang tidak Shalat, menyebutkan, adanya beberapa hukuman yang berkait bagi orang yang meninggalkan shalat.
  1. Orang yang meninggalkan shalat tidak sah hukumnya menikah. Jika ia melakukan akad nikah maka hukumnya batal. sehingga ia tetap haram bagi istrinya. (QS. al-Mumtahanah ; 10).
  2. Jika seorang yang meninggalkan shalat terlanjur melakukan akad nikah maka hukumnya batal, baik ia sudah menggauli istrinya ataiu belum.
  3. Jika seorang yang meninggalkan shalat menyembelih binatang maka hasil sembelihannya tidak boleh dimakan. Mengapa ? karena ia hukumnya haram. Padahal hasil sembelihan orang Nashrani maupun orang yahudi itu halal kita makan. itu berarti sembelihan orang yang meninggalkan shalat itu lebih buruk daripada sembelihan kedua orang kafir tersebut.

cara meningkatkan motivasi belajar anak

Motivasi Belajar
Motivasi Belajar
Setelah membahas mengenai Motivasi Belajar Anak Remaja dan kaitannya dengan Prestasi Belajar Anak, maka pada kesempatan ini saya juga akan menyampaikan beberapa tips atau cara untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Karena begitu pentingnya motivasi belajar dalam proses perbaikan prestasi belajar, saya kira maka tips ini mungkin akan sangat bermanfaat.
Ada beberapa Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar

1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi belajar.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh  Fathurrohman dan Sutikno (2007: 20) motivasi belajar siswa dapat ditumbuhkan melalui beberapa cara yaitu:
a) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
b) Hadiah.
Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
c) Saingan/kompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
d) Pujian.
Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan pujian siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.
e) Hukuman.

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar

Hukuman akan diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.
f)  Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga dapat membuat siswa tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti siswa.
g) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar.
h) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok.
Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya.  Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk  mencatat dan  mempelajari materi yang telah disampaikan..
i) Menggunakan metode yang bervariasi.
Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada siswa.
j) Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Berikut merupakan beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk meningkatkan motivasi belajar anda, semoga berhasil!!

Anugerah bersyukur dengan senyum semangat

Semangat Senin Pagi, kita kembali menikmati terbitnya mentari mampu menghangatkan badan yang telah terterpa angin malam semalam. Kita kembali menikmati suasana terang bersinari mentari yang mampu menyegarkan pikiran, jiwa dan memberikan spirit motivasi. Pagi ini kembali kita akan selalu menikmati hidangan kehidupan yang disuguhkan bermacam-macam rangkaian cerita, kisah hingga siang dan malam. Bergegas untuk menncapai suatu keinginan, pengabdian dan bertanggung jawab menjadi suatu keunggulan, kebanggaan, dan pencapaian sejati untuk orang-orang yang kita kasihi.
Kehidupan terkadang memang penuh dengan ketidakpastian,tapi justru di sanalah kita di ajari bersyukur, kehidupan kadangkala membenturkan kita dengan kekecewaan, tetapi justru kita sedang di ajari tentang kesabaran.Tetapi tatkala kita sudah menetapkan arah tujuan hidup kita, pandang-pandanglah terus ke-depan, teruslah menatap ke masa depan, hingga kita akan memiliki optimisme, kita akan memiliki semangat untuk terus berjuang, kita senantiasa memiliki energi untuk terus melangkah.
Bersyukur mendorong kita untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan kehidupan kita selain sikap bersyukur. Semakin kita bersyukur, semakin banyak hal-hal yang kita terima. Sebaliknya, semakin banyak kita mengingkari, semakin banyak beban yang kita tanggung. Kebanyakan orang terpaku akan kegagalan lalu mengingkari, dibandingkan dengan orang yg melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya.
Saat ini ada guru terhebat yang masih mengajari kita. Ia adalah “ kehidupan ”. Kehidupan adalah guru terbaik. Tapi pelajarannya sering terasa keras, tajam, dan terkadang kejam. Di sana ada kekecewaan, kesedihan, kebingungan, kesendirian dan frustrasi dalam setiap pengajarannya.Ia membantu menyingkapkan karakter sejati kita, dan dengan cara itu mendorong kita membangun karakter yang lebih kuat dan pada akhirnya kita dapat bersyukur atas semua pelajaran untuk mencapai sebuah anugerah hidup dan banyak yang kita tanam sebagai pohon ( pelajaran ) akan berbuah rimbun dan manis pada saatnya.
Pagi ini dan pagi-pagi berikutnya semoga saja menjadi yang terbaik. Cintailah pagi dan bersyukurlah untuk menjadi rangkuman-rangkuman kisah kita semua.
Tuhan.
Rahmatilah hari ini….
Telah Kau berikan kekuatan untuk suatu pelajaran untuk berbagai masalah yang manusia hadapi di hari ini…
sungguh, kita akan selalu belajar dari setiap masalah yang engkau berikan kepada kita semua…
Tuhan pasti tahu apa yang kita cita-citakan “Berharap”, paling tidak menjadikan kita tetap bersabar dan tetap mampu belajar tegar dari sebuah proses pembelajaran Hidup yang kita jalani untuk mencapai Anugerah tertinggi untuk tetap jangan menyerah…
Tetap dengan senyum semangat*

Selasa, 28 Februari 2012

Bank Syari'ah


Pengertian Bank Syari’ah
            Bank Islam atau sering disebut dengan Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan bunga. Bank Syari’ah juga dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW.
Prinsip Dasar Bank Syari’ah
            Batasan-batasan bank syari’ah yang harus menjalankan kegiatannya berdasar pada syari’at Islam, menyebabkan bank sssyari’ah harus menerapkan prinsip-prinsip yang sejalan dan tidak bertentangan dengan Syari’at Islam. Adapun prinsip-prinsip bank syari’ah yaitu:
1.      Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah)
2.      Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing), Produknya yaitu:
a.       Al-Mudharabah
b.      Al-Musyarakah
3.      Prinsip Jual Beli (Al-Tijarah)
4.      Prinsip Sewa (Al-Ijarah)
5.      Prinsip Jasa (Fee-Based Service)

Sistem Operasional Bank Syari’ah
            Pada saat operasional bank syari’ah, pemilik dana menanamkan uangnya di bank tidak dengan motif mendapatkan bunga, tetapi dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana nasabah tersebut kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan (misalnya modal usaha), dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan.
Akuntansi Penghimpunan Dana
            Ada beberapa penghimpunan dana menurut akuntansi perbankan syari’ah, yaitu:
a)      Wadiah
Adalah titipan dari satu pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus di jaga dan dikembalikan kapan saja si penyimpan menghendaki.
Tujuan : untuk menjaga keselamatan barang dari kemusnahan, pencurian dan sebagainya.
Barang  : sesuatu yang berharga seperti uang, barang, dokumen, surat berharga, dan lain-lain.
Rukun transaksi wadiah:
-barang yang dititipkan
-orang yang menitipkan/penitip
-orang yang menerima titipan
-ijab qobul
b)      Mudharabah
Adalah perjanjian atas suatu jenis pengongsian, dimana pihak pertama menyediakan dana, dan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolaan usaha.
Hasil usaha dibagikan sesuai nisbah yang disepakati bersama secara awal. Prinsip ini dikenal sebagai “qiradh” atau “muqaradah”.

Rukun mudharabah, yaitu:
-shahibul mal/rebulmal
-mudharib
-amal
-ijab qabul
c)      Murabahah
Adalah menjual barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli.
Rukun  murabahah
-Pelaku
-Objek jual beli
-Ijab Qabul
d)     Salam
Adalah akad jual beli muslam (barang pesanan) dengan pengiriman di kemudian hari oleh muslam illaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
Rukun Salam
-transaksi
-barang dan harga yang diperjual belikan
-Ijab Qabul
e)      Istishna
Adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni) dan penjual (pembuat, shani).
Rukun Istishna: Transaksi, objek akad meliputi barang dan harga barang istishna, ijab dan qabul.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.akuntansi+perbankan +syariah.com (di unduh: 24 september 2011, pkl. 20.00)

Senin, 27 Februari 2012

Laporan Keuangan


ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


  1. PENDAHULUAN
Bank merupakan perusahaan keuangan yang bergerak dalam memberikan layanan keuangan yang mengandalkan kepercayaan dari masyarakat dalam mengelola dananya. Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar (PBI No. 6/10/PBI/2004). Sedangkan yang termasuk kondisi keuangan dalam kesehatan bank dapat dilihat pada faktor permodalan (C/capital), kualitas aset (A/asset), rentabilitas (E/earning), dan likuiditas (L/liquidity).
Kesehatan bank merupakan hal yang sangat penting di dalam berbagai bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang sehat akan meningkatkan gairah kerja dan kemampuan kerja serta kemampuan lainnya. Sama sepeti hal nya manusia yang harus selalu menjaga kesehatannya, perbankan juga harus selalu dinilai kesehatannya agar tetap prima dalam melayani para nasabahnya. Bank yang tidak sehat, bukan hanya membahayakan dirinya sendiri, akan tetapi pihak lain.
Bank sebagai suatu lembaga yang melindungi dana nasabah juga berkewajiban menjaga kerahasiaan terhadap dana nasabahnya dari pihak-pihak yang dapat merugikan nasabah. Dan sebaliknya masyarakat yang mempercayakan dananya untuk dikelola oleh bank juga harus dilindungi terhadap tindakan yang semena-mena yang dilakukan oleh bank yang dapat merugikan nasabahnya. Hal ini sangat dibutuhkan karena sebagai lembaga keuangan, bank harus mendapat kepercayaan dari masyarakat, dan kepercayaan dari masyarakat tersebut akan lahir apabila semua data hubungan masyarakat dengan bank tersebut dapat tersimpan secara rapi atau dirahasiakan, dan kesemuanya itu akan berdampak pada kesehatan bank tersebut.
Penilaian kesehatan bank amat penting disebabkan karena bank mengelola dana masyarakat yang di percayakan kepada bank. Masyarakat pemilik dana dapat saja menarik dana yang dimilikinya setiap saat dan bank harus anggup mengembalikan dana yang dipakainya jika ingin tetap dipercaya oleh nasabahnya.
Tujuan penilaian kesehatan bank yaitu untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat. Standar untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia.
Saran yang diberikan Bank Indonesia sebagai pengawas dan Pembina untuk perbaikan-perbaikan bagi bank yang kurang sehat meliputi: perubahan manajemen, melakukan penggabungan seperti merger, konsolidasi, akuisisi atau malah dilikuidir (dibubarkan) keberadaannya jika memang sudah parah kondisi bank tersebut.
a. Aspek-aspek Penilaian
Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank, biasanya menggunakan berbagai alat ukur. Salah satu alat ukur yang utama yang digunakan untuk menentukan kondisi suatu bank dikenal dengan nama analisis CAMEL. Analisis ini terdiri dari aspek capital, assets,management, earning dan liquidity. Hasil dari masing-masing aspek ini kemudian akan menghasilkan kondisi suatu bank.
1. Aspek Pemodalan (Capital)
Penilaian pertama adalah aspek permodalan (capital) suatu bank.Dalam aspek ini yang di nilai adalah permodalan yang dimiliki oleh bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio),yang telah ditetapkan BI. Perbandingan Rasio CAR adalah Rasio Modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (AMTR).Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah,maka CAR perbankan untuk tahun 2002 minimal 8%.Bagi bank yang memiliki CAR dibawah 8% harus memperoleh perhatian dan penanganan yang serius untuk segera diperbaikin. Penambahan CAR untuk mencapai seperti yang ditetapkan memerlukan waktu,sehingga pemerintahpun memberikan waktu sesuai dengan ketentuan. Apabila sampai waktu yang telah ditentukan,target CAR tidak tercapai,maka bank yang bersangkutan akan dikenakan sangsi.
2. Aspek Kualitas Aset (Asets)
Aspek yang kedua adalah mengukur kualitas asset bank. Dalam hal ini upaya yang dilakukan adalah untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh bank. Penilaian asset harus sesuai dengan peraturan oleh Bank Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif diklasifikasikan. `Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada bank Indonesia.
3. Aspek Kualitas Manajemen (Managemen)
Dalam aspek ini yang di nilai adalah manajemen permodalan,kualitas aktiva,umum,rentabilitas, dan manajemen likuiditas. Penilaian didasarkan kepada jawaban dari 250 pertanyaan yang diajukan mengenai manajemen bank yang bersangkutan.
4. Aspek Earning
Kegunaan aspek ini juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan provitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan.
5. Aspek Likuiditas (Liquidity)
Penilaian dalam aspek ini meliputi  :
  1. Rasio kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva Lancar.
  2. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI, giro, tabungan, deposito dan lain-lain.
Disamping dengan penilaian analisis CAMEL, Kesehatan Bank juga dipengaruhi hasil hasil penilaian lainnya yaitu penil;aian terhadap :
  1. Ketentuan pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK) dan pelaksanaan Kredit Ekspor.
  2. Pelanggaran terhadap ketentuan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) atau Legal Lending Limit.
  3. Pelanggaran Posisi Devisa Netto.
Batas Minimal dan maksimal untuk mentukan predikat suatu bank dapat dilihat dalam table berikut ini .
Nilai Kredit
Predikat
81 – 100
66 – < 81
51 – < 66
0 – < 51
Sehat
Cukup Sehat
Kurang sehat
Tidak Sehat
6. Sensitivity Of Risk
Analisa terhadap risiko-risko yang mungkin terjadi
Dasar Hukum ketentuan rahasia bank di Indonesia, mula-mula adalah Undang-undang no.7 tahun 1992 tentang Perbankan, tetapi kemudian diubah dengan Undang-undang no.10/1998. Sesuai pasal 1 ayat 28 Undang-undang no.10/1998, berbunyi sebagai berikut:
Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai Nasabah Penyimpan dan Simpanannya.


  1. PEMBAHASAN

Pada umumnya, terdapat rasio-rasio yang digunakan dalam pengukuran kondisi keuangan bank terutama bank-bank konvensional untuk berbagai aspek di antaranya:
  1. Penilaian Permodalan (Capital/C)
Permodalan merupakan penilaian terhadap kecukupan modal bank untuk mencover eksposur saat ini dan mengantisipasi eksposur risiko di masa datang. Rasio yang digunakan adalah CAR (Capital Adequacy Ratio) yaitu rasio kecukupan modal yang didapatkan dari perhitungan :
CAR    =      Modal                                                                 x 100 %
                Aktiva Tertimabng Menurut Risiko (ATMR)


  1. Penilaian Kualitas Aktiva Produktif (Assets Quality/A)
Analisis atas assets quality dialkukan untuk memastikan kualitas aset yang dimiliki bank dan nilai riil dari aset tersebut. Kemerosotan kualitas dan nilai aset merupakan sumber erosi terbesar bagi bank. Aktiva produktif adalah penanaman dana pada pihak terkait dan pihak tidak terkait. Penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset bank dan kecukupan manajemen risiko kredit/pembiayaan. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen yang terkait penanaman dana. Rasio-rasio keuangan yang digunkaan dalam penilaian kualitas aset adalah:
    1. Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) digunakan untuk mengukur aktiva produktif bank. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin baik kualitas aktiva yang dimiliki oleh bank.
KAP = PPAP yang dibentuk    x 100 %
            PPAP wajib


    1. Non-Perfoming Financing (NPF) yaitu untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan semakin tidak sehat. Rumus perhitungan NPF adalah sebagai berikut:
NPF = Pembiayaan bermasalah (KL, D, M) x 100 %
            Total Pembiayaan


  1. Penilaian Rentabilitas (Earning/E)
Yaitu penilaian terhadap kondisi rentabilitas bank untuk mendukung kegiatan operasionalnya dan permodalan. Rentabilitas adalah hasil perolehan dari investasi (penanaman modal) yang dikatakan dengan persentase dari besarnya investasi. Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penilaian rentabilitas bank adalah:
    1. ROA (Return on Assets) adalah rasio laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang sama. ROA menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan.
ROA = Laba Sebelum Pajak  x 100 %
            Total Aktiva

    1. BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan selanjutnya menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Sehingga beban bunga dan hasil bunga merupakan porsi terbesar bagi bank.
BOPO = Biaya (Beban) Operasional x 100 %
               Pendapatan Operasional

  1. Penilaian Likuiditas (Liquidity/L)
Yaitu penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas. Bank dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya.
    1. Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
    2. Loan to Assets Ratio (LAR) untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank. LAR merupakan perbandingan antar besarnya kredit yang diberikan bank dengan besarnya total aset yang dimiliki bank.
LAR = Jumlah Kredit yang diberikan x 100 %
                Jumlah Aset

            Rasio-rasio di atas sebenarnya dikembangkan dalam menilai kinerja bank konvensional. Walaupun demikian penilaian kinerja bank Syariah pun bisa dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio di atas, namun harus dengan sedikit perubahan, yaitu dengan mengganti faktor kredit menjadi pembiayaan dan suku bunga menjadi tingkat bagi hasil.

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank BCA, Tbk. dengan Mandiri, Tbk.

1.      Penilaian Permodalan (Capital –C)
CAR          = Modal x 100 %
                           ATMR



 
BCA, Tbk                                                      Mandiri, Tbk.
CAR    = 22.832.586  x 100 %                        CAR    = 30.456.978   x 100 %
               148.967.979                                                     197.426.968
           
= 15,33 %                                                        = 15,43 %

2.      Penilaian Kualitas Aktiva Produktif (Assets Quality-A)
a. Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP)
  
    KAP      = Aktiva Produktif yang diklasifikasikan   x 100 %
                           Total Aktiva Produktif





BCA, Tbk.                                                     Mandiri, Tbk.
KAP    = 125.277.909 x 100 %                       KAP    = 186.095.000 x 100 %
               120.018.574                                                    206.181.000
           
= 104.38 %                                                      = 90,25 %

b. Non Performing Financing (NPF)
NPF                 = Pembiayaan (KL, D, M) x 100 %
                           Total Pembiayaan


BCA, Tbk.                                                     Mandiri, Tbk.
NPF     = 3.226.555    x 100 %                        NPF     = 1.222.696 x 100 %
               119.595.661
                                                                                       184.690.704
            = 2.70 %                                                          = 6,6 %


3.      Penilaian Rentabilitas (earning-E)
a.       ROA (Return On Assets)
ROA = Laba Sebelum Pajak   x 100 %
                         Total aktiva


BCA, Tbk                                                                  Mandiri, Tbk.
ROA   = 8.945.092     x 100 %                                   ROA   = 10.824.074 x 100 %
               282.392.294                                                                 394.616.604
           
= 3.17 %                                                                      = 2.74 %



 
b.      wBOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional)
BOPO    = Biaya Operasional            x 100 %
                           Pendapatan Operasional



 
BCA, Tbk                                                      Mandiri, Tbk.
BOPO = 16.502.663  x 100 %                        BOPO = 10.009.867   x 100 %
               19.248.067                                                       22.261.478

            = 85.74 %                                                        = 44.96 %


4.      Penilaian Likuiditas (Liquidity-L)
a.       Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR    = Kredit yang diberikan          x 100 %
               DPK



 
BCA, Tbk                                                                  Mandiri, Tbk.
LDR    = 119.595.661    x 100 %                                LDR    = 184.690.704    x 100 %
               123.901.269                                                                196.488.172

            = 96.52 %                                                                    = 93.99 %


  1. Loan to Assets Ratio (LAR)
LAR         = Kredit yang Diberikan     x 100 %
                           Total Aset




BCA, Tbk.                                                     Mandiri, Tbk.
LAR   = 119.595.661    x 100                        LAR = 184.690.704     x 100 %
               282.392.294                                                 394.616.604

            = 42.35 %                                                    = 46.80 %

Pembahasan
CAPITAL
            Capital Adequacy Ratio (CAR) suatu bank menunjukkan tingkat kecukupan modal bank atau kemampuan bank dalam memenuhi kemungkinan kerugian di dalam perkreditan (pembiayaan) atau dalam perdagangan surat-surat berharga. CAR memberikan indikasi apakah modal yang dimiliki telah memadai (adequate) untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin terjadi. Menurut standar BIS (Bank for International Settlements) CAR minimum adalah sebesar 8%. Jika kurang dari itu maka akan dikenakan sanksi oleh Bank Sentral.
            Dari analisis laporan keuangan kedua bank, CAR Bank BCA sebesar 15,33 % sedangkan CAR Bank Mandiri, Tbk. sebesar 15,43 %. Dari angka ini bisa diketahui bahwa dari sisi permodalan, kedua bank tersebut mempunyai modal yang cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi.

ASSETS QUALITY
            Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dilakukan untuk mengetahui kondisi aset produktifnya dalam mengantisipasi risiko gagal bayar pembiayaan yang dilakukan bank (financing risk). Empat kriteria kesehatan bank dilihat dari Kualitas Aktiva Produktif (KAP) menutu SK Direksi Bank Indonesia No. 30/267/KEP/DIR tanggal 27 Februari 1998 adalah sebagai berikut :


 
Rasio KAP                  Predikat
82<KAP<103,33        Sehat
66<KAP<81,99          Cukup
51<KAP<65,99          Kurang Sehat
KAP<50,99                 Tidak Sehat

            Sedangkan kriteria peringkat kesehatan bank berdasarka nilai NPF adalah sebagai berikut:
Peringkat 1 = NPF <2%;
Peringkat 2 = 2 % < NPF < 5 %
Peringkat 3 = 5 % < NPF < 8 %
Peringkat 4 = 8 % < NPF < 12%; dan
Peringkat 5 = NPF > 12 %.
            Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa KAP Bank BCA, Tbk sebesar 104.38 % dan Mandiri, Tbk. 60,88 %. Ini berarti bahwa rasio KAP kedua bank tersebut berada dalam posisi sehat dan cukup sehat. Ini bearti bahwa baik bank BCA maupun Mandiri mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam mengantisipasi kemungkinan gagal bayar dari pembiayaan yang dilakukan.
            Selanjutnya, dengan melihat NPF (Non-Perfoming Financing) antara kedua bank, diketahui bahwa NPF Bank BCA, Tbk (2.70 %) lebih rendah daripada Bank Mandiri, Tbk. (6,6 %). Dari perbandingan tersebut diketahui bahwa pembiayaan bermasalah di bank BCA, Tbk dan bank Mandiri, Tbk tergolong kecil  dan keduanya berada dalam posisi peringkat dua dan tiga untuk kesehatan bank berdasarkan nilai NPF berdasar kriteria yang diberikan oleh BI.

EARNING
Return On Assets (ROA) mengindikasikan keberhasilan pihak manajemen dalam menghasilkan laba. Kriteria penilaian ROA ini menurut BI (2007) adalah sebagai berikut:
Peringkat 1 = ROA > 1,5 %
Peringkat 2 = 1,25 % < ROA < 1,5 %
Peringkat 3 = 0,5 % < ROA < 1,25 %
Peringkat 4 = 0 % < ROA < 0,5 % dan
Peringkat 5 = ROA < 0 %.
            Dari perhitungan ROA kedua bank, diketahui bahwa ROA Bank BCA adalah 3.17 %, sedangkan ROA Bank Mandiri, Tbk. sebesar  2.74 %. Ini bearti bahwa kemampuan Manajemen Bank BCA dalam mengelolah aset untuk menghasilkan laba, lebih baik daripada yang dilakukan Bank Mandiri . Serta, dari kriteria kesehatan bank berdasarkan besaran ROA, Bank BCA memperlihatkan kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan bank mandiri, Tbk.

LIQUIDITY
            LDR menunjukkan komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunkan. LDR yang tinggi akan menunjukkan bahwa manajemen bank cukup baik dalam menjalankan fungsinya menyalurkan dananya ke masyarakat, dan secara tidak langsung bearti akan memberikan tingkat profitabilitas yang lebih baik juga. Namun demikian, LDR yang tinggi juga memberikan indikasi terdapatnya risiko likuiditas, yaitu kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini (rendahnya likuiditas) harus selalu diperhatikan oleh bank, dalam upaya menghindari risiko hilangnya kepercayaan konsumen atau nasabah.
            Dari analisis LDR bank BCA, Tbk sebesar 96.52 %  sedangkan bank Mandiri, Tbk. sebesar 93.99 %. Ini mengindikasikan bahwa Bank BCA, Tbk mempunyai tingkat profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Mandiri, Tbk. Bagi Investor, hal ini cukup menarik karena akan memebrikan peluang mendapatkan profit yang lebih tinggi ketika mereka menyertakan dananya di bank BCA, Tbk, daripada di Bank Mandiri, Tbk.
            Sebaliknya, bagi bank mandiri yang mempunyai LDR lebih rendah memberikan indikasi bahwa bank Mandiri mempunyai kemampuan likuiditas yang lebih baik dibandingkan dengan bank BCA, Tbk. Bagi nasabah penabung, yaitu nasabah yang menempatkan dananya untuk kepentingan jangka pendek, bank Mandiri akan memberikan jaminan yang lebih baik daripada bank BCA, Tbk, dalam memenuhi kewajiban bank yang harus dialkukan dengan segera.